GOLPUT kembali ‘mengancam’ pelaksanaan pemilu 2014. Pengamat politik dari Universitas Indonesia, Andrinof Chaniago memprediksi, jumlah golput dalam pemilu 2014 akan naik. Indikasi terlihat dari masih tingginya angka pemilih golput dalam pelaksanaan sejumlah pemilihan kepala daerah beberapa waktu lalu.
Sekadar saran, apakah tak sebaiknya digunakan e-KTP dengan barcode untuk mengantisipasi golput. Sistem kerja yang DIpakai sama seperti mesin ATM. Selain e-KTP berbarcode, harus dilengkapi dengan hardware dan software untuk memilih calon dalam pilkada.
Ketika e-KTP dimasukan, pertamakali yang keluar di monitor adalah perintah untuk memasukan password sesuai nomor identitas di e-KTP. Setelah itu ldi layar muncul para calon dalam pilkada, lalu pilih calon dengan cara menyentuh monitor. Cara tersebut mudah dilakukan selayaknya mengambil uang di ATM sehingga masyarakat perantau mudah memilih calon legislatif, cabup, cawali hingga capres sekalipun tanpa harus pulang kampung.
Dengan e-KTP berbarcode bisa menjadi solusi alternatif tingginya angka golput di Indonesia.
Sumber: surya.co.id